10 Sayuran Rendah Karbohidrat untuk Menurunkan Berat Badan
Daftar Isi
- 1. Bayam
- 2. Brokoli
- 3. Asparagus
- 4. Wortel
- 5. Kembang kol
- 6. Zucchini
- 7. Paprika
- 8. Kubis quickq电脑版下载教程
- 9. Kale
- 10. Seledri
Sayuradalah makanan kaya serat yang punya segudang manfaat untuk kesehatan, termasuk menurunkan berat badan. Simak deret sayuran rendah karbohidrat yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.
Sayur dikenal sebagai salah satu sumber serat, vitamin, dan mineral yang berperan dalam mencegah berbagai penyakit, menjaga kesehatan jantung, dan hidrasi tubuh. Sayur juga membantu keberhasilan menurunkan berat badan.
Menurut sejumlah penelitian, serat yang tinggi dan kalori yang rendah dapat membuat Anda kenyang lebih lama, mencegah makan berlebihan, dan asupan kalori berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Apa saja sayuran rendah low-carbo atau rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan?
1. Bayam
Bayam tidak hanya rendah karbohidrat dan kalori, tetapi juga kaya akan vitamin A dan K untuk mendukung kesehatan tulang dan kulit. Mengutip Eat This Not That, dalam 100 gram bayam hanya mengandung 27 kalori.
Selain itu, bayam merupakan sumber zat besi non-heme yang sangat baik untuk menjaga tingkat energi Anda tetap tinggi.
"Rendah karbohidrat dan kalori, bayam kaya akan vitamin A dan C, serta zat besi dan kalsium. Bayam serbaguna dan dapat ditambahkan ke salad, smoothie, atau hidangan yang dimasak," kata ahli diet Trista Best.
2. Brokoli
![]() |
Brokoli penuh dengan serat, vitamin C dan K, dan folat, yang mendukung fungsi kekebalan tubuh dan dapat membantu mengurangi risiko kanker.
"Brokoli kaya akan serat, rendah karbohidrat dan tinggi vitamin C dan K. Brokoli juga mengandung senyawa yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan," kata Best.
Keserbagunaan brokoli menjadikannya tambahan yang bagus untuk tumisan dan hidangan panggang atau sekadar dinikmati mentah sebagai camilan renyah.
3. Asparagus
Sayuran rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan selanjutnya adalah asparagus.
Menukil Health, satu cangkir asparagus matang mengandung 3,6 gram serat, dengan hanya 40 kalori.
Serat penting untuk menurunkan berat badan karena dicerna secara perlahan sehingga membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
Anda bisa makan asparagus mentah atau dimasak. Rasanya enak dikukus atau dipanggang dan cocok untuk hampir semua hidangan.
4. Wortel
![]() |
Wortel merupakan camilan rendah karbohidrat dengan rasa renyah yang mengenyangkan. Wortel juga mengandung gula alami yang dapat menambah rasa lembut dan manis pada masakan.
Sebuah studi pada 2021 di jurnal Nutrients mengaitkan seringnya konsumsi wortel dengan penurunan indeks massa tubuh (BMI) dan tingkat obesitas yang lebih rendah.
Ditambah lagi, wortel kaya akan antioksidan karotenoid. Penelitian juga telah mengaitkan kadar beta-karoten yang lebih tinggi dalam darah dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, kanker, dan kematian.
5. Kembang kol
Kembang kol menawarkan banyak manfaat nutrisi tanpa meningkatkan kandungan karbohidrat dalam makanan Anda.
Seperti brokoli, kembang kol mengandung vitamin C, E, dan K. Faktanya, satu porsi kembang kol mengandung jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan.
6. Zucchini
Dengan kandungan airnya yang tinggi, zucchini merupakan anggota keluarga labu yang menghidrasi dan bergizi.
"Rendah karbohidrat dan kalori, zucchini adalah tambahan yang bagus untuk salad atau dapat dibuat menjadi mie sebagai alternatif pasta rendah karbohidrat," kata Best.
7. Paprika
![]() |
Best menjelaskan, paprika yang berwarna-warni relatif rendah karbohidrat dan tinggi vitamin C.
"Mereka menambahkan rasa dan warna pada masakan tanpa menambah banyak kalori."
8. Kubis
Satu cangkir kubis parut yang dimasak mengandung 2,8 gram serat dan 2 gram protein, dengan hanya 35 kalori.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sayuran seperti kubis dan brokoli dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Nikmati kubis yang dipanggang, dikukus, atau ditumis. Anda juga dapat menggunakan kubis untuk membuat kimchi, yang telah dikaitkan dengan efek anti-obesitas dalam penelitian pada manusia.
9. Kale
Kale adalah sayuran berdaun hijau yang penuh dengan nutrisi dan manfaat kesehatan. Teksturnya yang padat bisa menjadi bahan dasar yang tepat untuk salad dan smoothie, atau bahkan bisa diolah menjadi keripik untuk camilan renyah.
10. Seledri
![]() |
Seledri juga sayuran rendah karbohidrat dan kalori untuk meningkatkan asupan serat.
"Seledri juga mengandung apigenin, suatu flavonoid yang menurut penelitian dapat berperan dalam menghentikan sel kanker payudara menghambat kematiannya sendiri dengan mengubahnya menjadi sel normal yang mati sesuai jadwal.
(pua/pua)-
Daftar 12 Kementerian yang Telah Rilis Formasi CPNS 2024, Ada Pilihanmu?PPSU Cempaka Putih Wafat saat Bekerja, Pemprov DKI: HakBongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur AlternatifAlasan Pramugari Tak Wajib Bantu Penumpang Taruh Tas di Bagasi KabinKomisi II DPR RI Soroti Pembengkakan Anggaran HUT keFOTO: Kala Dior Melintasi Waktu ke Masa Lalu di Paris Fashion WeekMasuknya Prabowo dalam 10 Pemimpin Berpengaruh di Dunia Diapresiasi Garuda Asta Cita NusantaraWarganet Ngeluh Tarif Parkir Rp60 Ribu di Tanah Abang, Kadishub DKI Minta Gunakan Parkiran ResmiDatangi Komnas HAM, Kuasa Hukum Vina Cirebon Minta Diberikan Pendampingan dan Trauma HealingKado Hardiknas! Pelajar dan Mahasiswa di Jakarta dapat Kesempatan Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
下一篇:Update, 16 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Kota Ternate, 3 Warga Hilang
- ·Kerja Sama Berujung Wanprestasi, Massa VMA Geruduk Kantor TNB
- ·Bongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur Alternatif
- ·Presidential Threshold Dihapus Jadi Angin Segar? Golkar Menunggu Dampaknya Seperti Apa
- ·Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo
- ·Cerita Rumah BUMN Jakarta Jembatani UMKM 'Sambal Kawani' hingga Menembus Pasar Internasional
- ·Awasi Pelaksanaan Haji, DPR Bentuk Timwas Lokal di Makkah: Anggotanya WNI di Arab Saudi
- ·Blok M Jadi Ibu Kota ASEAN? Gubernur Renovasi Besar
- ·Direksi Titipan Biang Kerok? Pramono Anung akan Bongkar Habis Manajemen Bobrok Bank DKI
- ·Kasus Covid
- ·Menteri Agama Sebut Pusat Kajian Islam Tak Hanya Berada di Timur Tengah
- ·Pramono Bakal Tertibkan Jalur Sepeda hingga Pedestrian Jakarta yang Digunakan Parkir Liar
- ·Kawal Kerja Pansus DPRD DKI, Demokrat: Kami Ingin Produk Legislasi Konkret!
- ·IIMS Surabaya 2025 Dapat Dukungan Pemerintah Kota sebagai Penggerak Ekonomi Lokal
- ·Doa dan Amalan 10 Hari Ramadan, Yuk Amalkan!
- ·DPRD Minta Pramono Mulai Terapkan ERP, Bisa Mulai Tahap Satu di Jalan Utama
- ·Alasan Pramugari Tak Wajib Bantu Penumpang Taruh Tas di Bagasi Kabin
- ·Anies Ngotot Jual Saham Perusahaan Bir, DPRD Tolak Habi
- ·Doa dan Amalan 10 Hari Ramadan, Yuk Amalkan!
- ·DPRD Minta Pramono Mulai Terapkan ERP, Bisa Mulai Tahap Satu di Jalan Utama
- ·DPRD Minta Pemprov DKI Rutin Lakukan Fogging Nyamuk DBD: Jangan Nunggu Ada Kasus Dulu
- ·Wajah Membulat Karena Steroid, Apakah Bisa Kembali Normal?
- ·Ikuti Halal Bihalal Lingkungan, Mas Dhito Dikenal Sosok yang Ramah dan Penghobi Vespa
- ·Kurir Paket Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilandak, Wajah Terbakar Diduga Disiram Air Keras
- ·Minum Susu Saat Buka Puasa, Boleh atau Tidak?
- ·Cara Membedakan Nyeri Pinggang Biasa dan Karena Penyakit Ginjal
- ·AZKO Genjot Ekspansi Nasional, Toko ke
- ·KPK Diminta Respons Dugaan Suap Gubernur Papua Barat ke Wahyu Setiawan
- ·HPP Gabah Petani Naik per 15 Januari 2025, Cek Rinciannya di Sini
- ·Pencurian Besi JPO Daan Mogot Bikin Warga Resah, Nyebrang Jalan Mirip 'Ninja Warrior'
- ·Dua Hari Gelar Tenda, 15 Orang Demo di Depan Balai Kota Minta Dirut Bank DKI Dicopot
- ·Petinggi Sunda Empire Minta Keringanan Hukuman
- ·Kadin Dorong Percepatan Program Gizi Nasional: Sinergi Lintas Sektoral Jadi Kunci
- ·KAI Group Layani Hampir 500 Juta Penumpang Kereta Api Sepanjang 2024
- ·Kadin Dorong Percepatan Program Gizi Nasional: Sinergi Lintas Sektoral Jadi Kunci
- ·Ini Penampakan Hewan Kurban Sapi Jokowi dan Maruf Amin di Masjid Istiqlal
- ·Lagi Ramai di Media Sosial, Apa Itu 'Popo Siroyo'?