Minat Masyarakat Jadi Ilmuwan di Bidang Saintek Masih Rendah, 3 Hal Ini Jadi Alasan
JAKARTA,quickq官网安卓下载 DISWAY.ID- Anak-anak zaman sekarang kalau ditanya bukan ingin menjadi ilmuwan atau insinyur di bidang sains dan teknologi melainkan ingin jadi YouTuber.
Hal itu juga menjadi indikator saat ini kalau minat masyarakat atau anak muda pada khususnya untuk jadi ilmuwan di bidang saintek masih rendah.
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Ahmad Najib Burhani mengungkapkan sejumlah faktor penyebab rendahnya ekosistem sains dan teknologi (saintek) di Indonesia.
Ada 3 hal yang menyebabkan masih rendahnya minat masyarakat terhadap saintek dan riset.
BACA JUGA:Raja Ampat Papua Terancam Hancur, Eksplorasi Nikel Hancurkan Ekosistem Darat dan Laut
Pertama, Scientific Solution
Menurutnya, masyarakat atau anak muda harus diedukasi untuk memahami pengembangan saintek, ekosistem sain dan teknologi sejak dini. Bagaimana sejak TK dan SD mulai diberikan pemahaman dalam hal saintek agar minat memahami saintek sudah dipahami sejak dini.
BACA JUGA:Fantastis! Kecurangan UTBK SNBT 2025 Mengerikan, Jual Beli Kursi Prodi PTN Bisa Ratusan Juta
Kedua, sikap dan perilaku ilmiah juga harus dikembangkan.
Menurutnya, sikap dan perilaku akademik yang ada di masyarakat sebagian masih belum scientific.
“Kita masih banyak, sikap akademik kita basisnya masih belum saintifik, tapi lebih kepada kepercayaan, atau tradisi, tak ada landasan akademiknya, yang kita lakukan harus lebih ke ilmiah,” tuturnya.
BACA JUGA:43 Link Mirror PTN Pengumuman UTBK SNBT 2025, 860.976 Peserta Dinyatakan LULUS!
Ketiga, adalah scientific culture.
Menurutnya, bagaimana menjadikan saintek sebagai budaya di masyarakat.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:百科)
- Partai Buruh Jadi Pilihan Gen Z untuk Revitalisasi Politik Indonesia
- Kak Emma Enggan Penuhi Panggilan Polisi
- Lukas Enembe Tak Gunakan Pesawat Garuda Diprotes Keluarga, KPK: Mending Siapkan Pembelaan
- Kisah Penumpang di Indonesia Masak Nasi di Kereta, Bikin Listrik Padam
- Mau Berlayar di Kapal Pesiar Terbesar di Dunia? Siapkan Rp15,6 Juta
- Minat Masyarakat Jadi Ilmuwan di Bidang Saintek Masih Rendah, 3 Hal Ini Jadi Alasan
- Jalin Kesepakatan dengan IKEA, Kemendag Siap Perluas Akses Pasar UMKM lewat Program Teras Indonesia
- Demokrat Enggan Tanggapi Soal Surat Purnawirawan yang Minta Pemakzulan Gibran
- Besaran Saldo Dana Bansos KIP Kuliah 2025 yang Masuk Rekening, Ada Syarat Penghasilan Orangtua
- Berapa Batasan Gaji Orang Tua untuk Daftar KIP Kuliah 2025? Camaba Wajib Cek
- Prabowo Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Pengamanan Diperketat!
- Pemilik Miss Universe Tuduh Mantan Presiden MU Jual Gelar dan Korupsi
- Berapa Kali Sebaiknya Celana Dalam Diganti?
- 5 Cara Cepat Menghapus Tinta Ungu di Jari Usai Pemilu
- INFOGRAFIS: Kemiri, 'Si Bulat' yang Bikin Masakan Nikmat
- Jalin Kesepakatan dengan IKEA, Kemendag Siap Perluas Akses Pasar UMKM lewat Program Teras Indonesia
- Masuk Kebun Binatang Ini Gratis jika Punya Nama Anies, Prabowo, Ganjar
- Donald Trump Rilis Sneaker Emas Limited Edition, Sold Out dalam 2 Jam
- 10 Tempat di Dunia Ini Jarang Kena Sinar Matahari, Ada 1 di Ujung Bumi
- Gibran Bicara Hilirisasi Digital di YouTube, Pengamat: Bisa Ubah Wajah Ekonomi RI