Soroti Janji Capres
JAKARTA,quickq点击 DISWAY.ID -Indonesia Economic Fiscal (IEF) Research soroti janji kebijakan para Capres dan Cawapres yang mereka rencanakan ketika terpilih.
Direktur Eksekutif Indonesia Economic Fiscal (IEF) Research Institute, Ariawan Rahmat mengatakan para kandidat Capres dan Cawapres diharapkan memiliki program dan kebijakan yang konkret untuk memajukan perpajakan di Indonesia.
“Para capres dan cawapres sudah mulai membocorkan gagasan mereka dan semua memasang target pembangunan yang tinggi. Namun, mereka belum merinci secara jelas dari mana sumber dana pembangunan itu berasal,” katanya kepada awak media, Selasa 21 November 2023.
BACA JUGA:Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO
Diungkapkannya, pihaknya menyoroti program makan siang gratis bagi kalangan kurang mampu yang disodorkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Program tersebut bersumber dari pungutan pajak. Meskipun menyinggung soal kebocoran penerimaan pajak, tim Prabowo tidak menyebut secara rinci dari mana sumber penerimaan pajak tersebut akan diambil.
“Tanpa pemaparan langkah yang konkret maka publik akan menilai program-program itu hanya retorika belaka,” ujarnya.
Selain itu, dirinya mencontohkan mengenai data terbaru jumlah penduduk miskin Indonesia menurut catatan BPS adalah sebesar 25,90 juta orang.
"Jika diasumsikan setiap orang mendapatkan jatah makan siang senilai 15 ribu maka dalam setahun pemerintah harus menyiapkan tambahan anggaran Rp 139,8 triliun setahun," tuturnya.
BACA JUGA:Firli Merasa Jadi Korban Kasus Pemerasan, Pengacara: Bukan SYL yang Buat Laporan Itu!
“Ini baru makan siang saja, belum soal urusan stunting, subsidi pendidikan dan lainnya,” tambahnya.
Ariawan juga menyoroti wacana pemisahan DJP dari Kemenkeu juga pendirian Badan Penerimaan Negara (BPN) yang ditawarkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Menurut Ariawan, hal itu bukanlah akar masalah penerimaan pajak sebenarnya. Alih-alih membangun wacana pemisahan lembaga, Ariawan meminta setiap capres-cawapres mampu menawarkan jalan keluar bagi masalah perpajakan yang sudah terlihat jelas selama ini.
Apalagi, langkah reformasi pajak yang dilakukan pemerintah beberapa tahun terakhir untuk memperluas basis pajak pun belum berdampak pada peningkatan rasio pajak (tax rasio). Menurut Ariawan, selama 10 tahun terakhir tetap rendah dan tidak seimbang dengan peningkatan kinerja PDB.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:时尚)
- PKB Didekati PDIP, Sekjen Gerindra: Kami Tidak Khawatir!
- Bahaya Klorin, Lindungi Kulit dengan Tisu yang Tepat
- Bahas Stunting, Mendukbangga Soroti Kebiasaan Ngunyah Sirih saat Hamil
- Prabowo: Teknologi Digital Janjikan Kemajuan, Jika Tidak Diawasi Bisa Merusak Akhlak dan Watak Anak
- 5 Bahan Dapur Pengusir Cicak, Dijamin Enggak Balik Lagi ke Rumah
- Industri Kosmetik dan Obat Tradisional Makin Jaya, Kemenperin Tekankan Pentingnya Branding
- Kemen PPPA Hadirkan RBI untuk Bangun Desa Ideal Bagi Perempuan dan Anak
- Ada 5 Hari Libur Beruntun pada Januari 2025, Cek Dulu Tanggal Merahnya
- Bukan di Kejari, Teddy Minahasa Cs Akan Ditahan di Rutan Ini
- FOTO: Monkey Forest Ubud Tutup Imbas Pohon Tumbang Tewaskan 2 Turis
- Telkom Gandeng Zoom, Perkuat Solusi Digital AI untuk Segmen B2B
- Nusron Wahid Jadi Khatib Salat Id, Soroti Moral, Keadilan Sosial, dan Jihad
- Airlangga dan Zulhas Bahas Koalisi Poros Keempat Sekembalinya dari Amerika
- Maman Imanul Haq Desak Gelar Dokter PPDS Pemerkosa di RSHS Dicabut: Kariernya Harus Selesai!
- Mengenal Visa On Arrival Indonesia, Apa Syaratnya bagi Turis Asing?
- PDIP dan PSI Memanas, Pengamat: Sindiran Kini Sentuh Level Pimpinan
- Prabowo Bakal Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Hari Ini
- Entitas Anak OBAT Luncurkan Proyek Inovatif MPTree, Pohon Cair Penyerap Karbon
- Malaysia Masuk 10 Negara Paling Bahagia di Dunia, Indonesia?
- Telkom Gandeng Zoom, Perkuat Solusi Digital AI untuk Segmen B2B