时间:2025-05-22 07:48:55 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Ekonom Senior & Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto, mengatakan bahwa quickq官网进入
Ekonom Senior & Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto, mengatakan bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps jadi 5,50% sebagai langkah taktis dan antisipatif.
“Merupakan langkah taktis dan antisipatif serta terukur dan dasar pertimbangan yang diambil RDG BI pun tepat dan timely,” kata Ryan dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Ryan menyampaikan tiga alasan BI memangkas suku bunga, pertama, konsisten dengan perkiraan atau ekspektasi inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam rentang sasaran yang 2,5±1%.
Baca Juga: BI Resmi Pangkas Suku Bunga Jadi 5,50%, Pasar Langsung Apresiasi
Kedua, sebagai upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan faktor fundamentalnya.
Ketiga, untuk turut proaktif mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang masih membayangi, terutama dampak kenaikan tarif resiprokal Donald Trump.
“Untuk itu, ke depannya BI harus terus mengarahkan stance kebijakan moneter yang tetap fokus pada upaya mengendalikan inflasi ke dalam sasarannya sekaligus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan faktor fundamentalnya,” imbuhnya.
Menurutnya, kebijakan moneter yang tetap pro pertumbuhan harus berlanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di saat situasi dan kondisi perekonomian global sedang tidak bersahabat karena faktor risiko geopolitik dan risiko perang tarif.
Ryan mengatakan, langkah moneter BI dinilai tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran karena turut diperkuat dengan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendukung aktivitas sektor riil.
Baca Juga: Tok! BI Pangkas BI Rate ke Level 5,5% di Mei 2025
Ia meyakini, kalangan perbankan sektor riil menyambut positif keputusan RDG BI kali ini untuk membuka keran lebih besar dalam ekspansi kredit.
“Hanya saja, langkah taktis dan cermat dari BI ini tetap harus diperkuat dengan kebijakan fiskal yang sifatnya counter-cyclical (pro pertumbuhan) yang lebih longgar (dovish) sehingga kombinasi atau bauran kebijakan moneter dan fiskal dapat lebih efektif mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, resilien dan berkelanjutan,” tutupnya.
Waktu Terbaik yang Disarankan untuk Nonton Film Siksa Kubur2025-05-22 07:29
Bawaslu Resmi Gandeng Tiktok, Untuk Jaga Netralitas Pemilu 20242025-05-22 07:23
Siskaeee Diperiksa Hari Ini, 2 Pemeran Film Dewasa Lainnya Masih Dicari2025-05-22 07:18
Hensat Sarankan PKB Buka Komunikasi Kepada Partai Demokrat, Singgung Kekuatan KPP2025-05-22 07:15
电影动画Live丨获奖无数的伦艺创意课程导师在线wink?这谁扛得住!2025-05-22 06:03
Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat 8 Juli: Umumnya Cerah Berawan2025-05-22 06:00
Siskaeee Dipanggil Ditkrimsus PMJ, Ini Jadwalnya2025-05-22 05:57
Rocky Gerung Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim Polri2025-05-22 05:37
欧洲艺术大学申请条件及留学费用2025-05-22 05:20
5 Cara Terbaik Jadi Pencium Hebat, Bikin Si Dia Makin Cinta2025-05-22 05:02
Datang ke Met Gala 2024, Doja Cat Tampil Basah Kuyup2025-05-22 07:41
Talent Rumah Produksi Video Porno Jaksel Diperiksa Ditkrimsus Hari Ini: Belum Ada yang Konfirmasi2025-05-22 07:31
Meski Ada Penolakan, Pemprov DKI Tetap pada Keputusan Ubah 22 Nama Jalan di Jakarta2025-05-22 07:24
Viral Aksi Pencurian di Mess Karyawan Restoran di Kembangan, Polisi Buru Pelaku2025-05-22 06:34
Trump Umumkan Desain Golden Dome, Habiskan Dana US$175 Miliar!2025-05-22 06:04
Prabowo Coret 2 Mantan Koruptor yang Nyaleg dari Gerindra!2025-05-22 05:58
Gibran Diisukan Maju Di Pilgub DKI, Dasco : Kalau Benar, Gerindra Mungkin akan Dipertimbangkan2025-05-22 05:44
7 Buah yang Cocok untuk Diet, Bikin Langsing dan Awet Muda2025-05-22 05:33
Erupsi! Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Setinggi 750 Meter, Polisi Ingatkan Waspada2025-05-22 05:32
Ketua DPP PKB Soroti Gaji Fantastis Petinggi ACT: Terlalu Berlebihan2025-05-22 05:24