Platform World Tetap Disanksi, Komdigi Minta Hapus Data Iris Warga RI

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa sanksi penghentian sementara terhadap platform Worldmilik Tools For Humanity (TFH) dan mitranya, PT Sandina Abadi Nusantara, tetap diberlakukan. Keputusan ini diambil usai ditemukan pelanggaran dalam pengumpulan data biometrik iris warga negara Indonesia.
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menyampaikan bahwa hasil evaluasi menyeluruh menunjukkan TFH belum mematuhi ketentuan perlindungan data pribadi dan belum memenuhi syarat sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sah di Indonesia.
“Tetap diberlakukan suspend. Sanksi tersebut merupakan langkah preventif yang diambil untuk melindungi masyarakat dari risiko pengumpulan data biometrik iris dan merupakan tindak lanjut proses klarifikasi dan pemeriksaan menyeluruh,” ujar Alexander dalam keterangan resmi, Senin (16/6/2025).
Baca Juga: Bagaimana Perkembangan Kasus Worldcoin di Indonesia? Ini Jawaban Komdigi
Komdigi juga mewajibkan TFH dan mitranya untuk memenuhi empat ketentuan utama sebagai syarat melanjutkan operasional. Pertama, menghentikan seluruh aktivitas pengumpulan, pemindaian, dan pemrosesan data iris, termasuk data yang telah di-hash. Kedua, menghapus secara permanen seluruh data iris dan kode terenkripsi milik warga Indonesia dari seluruh perangkat pengguna.
Ketiga, TFH diminta memperbaiki tata kelola data, sistem keamanan, serta prosedur operasional untuk memastikan tidak ada data anak yang diproses. Terakhir, Worldharus mematuhi seluruh regulasi nasional sebagai syarat untuk kembali beroperasi di Indonesia.
Baca Juga: World Sebut Masyarakat Salah Kaprah Soal Proyek Blockchain Worldcoin
“Kami juga memberikan rekomendasi perbaikan menyeluruh terhadap tata kelola data pribadi, sistem pelindungan data, dan prosedur operasional TFH. Termasuk kewajiban menjamin bahwa tidak terdapat data anak yang diproses apabila TFH hendak melanjutkan kegiatan bisnis di Indonesia,” tegas Alexander.
Ia menambahkan, Komdigi terus mengedepankan aspek etika dalam pengumpulan data, terutama yang menyasar kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, masyarakat dengan literasi digital rendah, serta warga di wilayah terpencil.
相关文章
Sandiaga: Kita akan Buka Lapangan Kerja Digital Sebanyak
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan saatnya untu2025-06-17Wacana Harga Tiket Pesawat Turun Saat Libur Nataru, Mungkinkah?
Jakarta, CNN Indonesia-- Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan membahas mengenai2025-06-17Berita Dicolong, Tempo Polisikan Dua Situs Berita
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Info Media Digital (IMD) yang merupakan penerbit media berita online Tem2025-06-17Upayakan Lobi, Paripurna DPR Diskors Selama Dua Jam
Warta Ekonomi, Jakarta - Rapat Paripurna DPR dalam agenda pengambilan putusan Ra2025-06-17Polda Jambi Binasakan Belasan Kilogram Sabu
Warta Ekonomi, Jambi - Polda Jambi memusnahkan berupa 19 kilogram sabu-sabu, 7482025-06-17Menko Airlangga: Indonesia Terbuka dalam Kerja Sama Critical Mineral
JAKARTA, DISWAY.ID- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa In2025-06-17
最新评论