时间:2025-06-08 11:39:29 来源:网络整理 编辑:焦点
JAKARTA, DISWAY.ID -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menelusuri penggunaan krim anestesi dan s quickq加速永久免费版
JAKARTA,quickq加速永久免费版 DISWAY.ID -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menelusuri penggunaan krim anestesi dan serum dalam kasus Ria Beauty.
Deputi 4 Bidang Penindakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Irjen Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan kabar terbaru terkait penindakan penggunaan krim berbahaya yang beredar di masyarakat, termasuk pada kasus Ria Beauty.
"Saat ini kan sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya, yang klinik (Ria Beauty) ini. Kalau perkara kosmetik yang kebetulan ada tetap kita tindak," kata Tubagus ditemui di Kejaksaan Agung, Jakarta, 11 Desember 2024.
BACA JUGA:BPOM- Kemenkes Telusuri Alat Derma Roller dan Kosmetik yang Digunakan Ria Beauty
Ia mengungkapkan bahwa dalam satu tahun ini jumlah perkara yang ditangani pihaknya sebanyak 262 perkara.
"Semua berjalan dengan baik, ditangani oleh pusat maupun yang ditangani oleh balai-balai atau balai besar atau balai yang ada di wilayah."
Kemudian terkait penggunaan krim yang juga digunakan Ria Beauty ini, pihaknya berfokus pada krim yang saat ini digunakan.
BACA JUGA:Buntut Klinik Tak Berizin, Polda Metro Buka Layanan Pengaduan Korban Ria Beauty
Mengingat klinik yang dijalankan oleh Sarjana Perikanan tersebut telah berjalan selama tujuh tahun, tepatnya sejak 2017 lalu di Malang.
"Kalau krim-krim yang ada sudah berjalan berapa tahun tidak bisa dipastikan krim yang tahun lalu akan sama dengan krim yang saat ini. Penyidikan itu mengarahkan kepada perbuatan yang terjadi pada saat ini, yang krimnya ada, sehingga datanya bisa jadi pembeda," paparnya.
Nantinya barang bukti akan diidentifikasi terkait adanya izin edar maupun kandungan bahannya.
BACA JUGA:Owner Ria Beauty Lulusan Sarjana Perikanan, Kok Nekat Buka Praktek Kecantikan?
"Ada yang tidak ada izin edarnya, itu pun jadi pidana. Ada yang mengandung bahan berbahaya, itu pun menjadi pidana."
"Apakah yang lalu bisa disamakan dengan yang sekarang? Belum ada yang bisa memastikan bahannya, tetapi produk, pekerjaan yang sekarang ini adalah yang saat ini ada."
Penumpang Dibiarkan Makan di Landasan, Maskapai India Didenda Rp2,2 M2025-06-08 10:53
FOTO: Gemasnya Anjing2025-06-08 10:45
5 Makanan Ini Bisa Merusak Kolagen, Bikin Kulit Berkerut2025-06-08 10:35
Dukung NZE 2060, PIS Pacu Dekarbonisasi Maritim lewat LNG dan CCS2025-06-08 10:12
7 Rekomendasi Taman di Jakarta Barat untuk Bersantai dan Berolahraga2025-06-08 09:39
Cek Tata Tertib Seleksi Wawancara PKN STAN 2024, Tips Lolos ke Tahap Selanjutnya!2025-06-08 09:36
Ridwan Kamil Komit Menyediakan Kesempatan Kerja untuk Penyandang Disabilitas di Jakarta2025-06-08 09:28
Denza Luncurkan Mobil Seharga Rp901 Juta2025-06-08 09:24
Bule Polandia Minta Maaf usai Berjemur Pakai Bikini di Kuil Thailand2025-06-08 09:20
Baleg DPR dan Pemerintah Setuju Revisi UU Wantimpres Dibawa ke Paripurna2025-06-08 09:02
FOTO: Tradisi Lomba Renang Natal di Pelabuhan Barcelona2025-06-08 11:31
Intip 11 Larangan selama Masa Kampanye Pilkada 2024, Wajib Catat!2025-06-08 11:21
Baleg DPR dan Pemerintah Setuju Revisi UU Wantimpres Dibawa ke Paripurna2025-06-08 11:18
Periksa Bos PT HA, Jubir KPK ungkap 'Soal Pertemuan2025-06-08 10:42
FOTO: Busana Terburuk di Karpet Merah Golden Globe 20242025-06-08 10:35
Swiss untuk Ketujuh Kalinya Dinobatkan Jadi Negara Terbaik Dunia2025-06-08 10:34
Implementasi Proyek TCTP, RI Kembangkan Kawasan Industri Batang dan Bintan2025-06-08 10:33
Jerman Punya Kota Terbaik untuk Jalan2025-06-08 10:03
JK: Tak Ada Lagi PMI Tandingan!2025-06-08 09:24
Mitos vs Fakta, Mandi Malam Penyebab Paru2025-06-08 08:56