Selamat Datang Gen Beta Bayi Lahir 2025, Punya Kesadaran Sosial Tinggi
Daftar Isi
- Karakteristik gen Beta
- 1. Mahir dalam teknologi
- 2. Kesadaran sosial
- 3. Mampu beradaptasi
- 4. Pembelajaran yang dipersonalisasi
- 5. Kreatif dan inovatif
- 6. Fokus pada kesehatan mental
Selamat datang tahun 2025! Selamat datang juga generasi Beta!
Era generasi Alpha kini telah berakhir. Sebagai gantinya, muncul generasi Beta yang lahir sejak hari ini 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2039 mendatang.
Gen Beta bakal jadi generasi ketujuh sejak ada penamaan generasi yang dimulai pada 1901 silam, yang disebut sebagai Greatest Generation.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Melansir Only My Health, gen Beta diprediksi bakal tumbuh dalam dunia yang digerakkan oleh teknologi. Hal ini setidaknya ditandai oleh maraknya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai bidang, kehadiran kendaraan otonom, dan pengalaman digital lainnya yang mendalam.
Peneliti sosial Mark McCrindle memperkirakan, gen Beta akan mencapai sekitar 16 persen dari populasi global pada tahun 2035. Generasi anyar ini bakal menghadapi tantangan unik seperti perubahan iklim dan kesenjangan sosial yang membentuk identitas dan nilai-nilai mereka saat beradaptasi dengan lanskap yang terus berkembang.
Karakteristik gen Beta
Meski masih terlalu dini, namun gen Beta diprediksi bakal memperlihatkan beberapa karakteristik khusus. Berikut di antaranya.
1. Mahir dalam teknologi
Tumbuh dengan teknologi yang terintegrasi akan membuat mereka sangat fasih dalam memanfaatkan perangkat digital.
2. Kesadaran sosial
![]() |
Mereka mungkin akan menyadari isu global seperti perubahan iklim dan kesenjangan sosial. Bukan tak mungkin jika mereka juga akan banyak memilih gaya hidup yang berkelanjutan.
3. Mampu beradaptasi
Paparan teknologi yang kuat bakal menumbuhkan kemampuan beradaptasi dan ketahanan yang tinggi dalam menghadapi perubahan.
4. Pembelajaran yang dipersonalisasi
Pendidikan akan disesuaikan melalui teknologi adaptif yang memungkinkan pengalaman belajar individual.
5. Kreatif dan inovatif
Paparan teknologi imersif dapat meningkatkan kreativitas mereka. Selain itu, keterampilan untuk memecahkan masalah juga bisa tumbuh dalam diri mereka.
6. Fokus pada kesehatan mental
Generasi baru ini bisa membuat percakapan yang lebih terbuka tentang kesehatan mental.
(asr/asr)(责任编辑:焦点)
- 7 Sayuran Terbaik yang Bisa Dikonsumsi untuk Bakar Lemak Perut
- 2 Pesawat Nyaris Tabrakan Usai Mendarat dan Lepas Landas di Jalur Sama
- PN Kabulkan Keberatan Grab Jadi Momentum Perbaikan Relevansi Hukum Bisnis Digital
- Atap Tribun Penonton Formula E Jakarta Ambruk, Begini Penampakannya
- Siapa Saja Kelompok Orang yang Paling Rentan Tertular Cacar Monyet?
- 如何制作一份完整的插画留学作品集?
- Sawah Dijadikan TPU COVID, Petani Rorotan Protes ke Anies: 'Yang Hidup ini Lebih Penting'
- Soal Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies, Ini 2 Nama Usulan Bamus Betawi
- Petugas Bandara Curi Barang
- Relawan Anies Baswedan Perkenalkan Rumah Harmoni, Ini Filosofinya
- Berapa Lama Kita Bisa Terjaga Tanpa Tidur?
- 国外艺术留学作品集该怎么准备?
- Siapa Saja Kelompok Orang yang Paling Rentan Tertular Cacar Monyet?
- Tiga Hari Setelah Idul Adha, Ini Larangan dan Amalan Hari Tasyrik
- Bukan Cuma Indonesia, Negara
- 2 Komisaris PT SBMK Saksi Kasus TPPU Panji Gumilang Mangkir, Pemeriksaan Ditunda
- PN Kabulkan Keberatan Grab Jadi Momentum Perbaikan Relevansi Hukum Bisnis Digital
- Anies Baswedan Cuek Tak Dapat Dukungan Golkar: Gak Kejutan!
- Pejabat Thailand Sindir Korea Selatan Tak Punya Daya Tarik Wisata
- Tak Cuma Kopi, Ini 7 Minuman Lain untuk Meningkatkan Fokus Kerja