Waspadai Takjil Berbahaya Selama Bulan Ramadhan!
Daftar Isi
- Anda juga perlu mewaspadai takjil dengan kandungan berikut :
- 1. Rhodamin B
- 2. Formalin
- 3. Mengandung Methanil Yellow
- 4. Boraks
Takjil menjadi bagian favorit masyarakat di kala Ramadhan. Tapi, perlu waspada dengan takjil berbahaya yang dijual selama Bulan Ramadhan.
Menjelang dan selama bulan Ramadan, penjual makanan takjil merajalela di mana-mana, menyajikan beragam hidangan lezat untuk berbuka puasa.
Namun, dilansir dari laman resmi Universitas Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan bahwa lebih dari 10 persen makanan takjil mengandung bahan berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
"Selama Ramadan dan jelang Idul Fitri, terjadi tren peningkatan peredaran dan kebutuhan pangan. Dalam rangka mengawal keamanan pangan bagi masyarakat, BPOM melakukan intensifikasi pengawasan pangan," imbauan resmi BPOM RI melalui akun Instagram @BPOM_RI, Sabtu (23/3).
Anda juga perlu mewaspadai takjil dengan kandungan berikut :
1. Rhodamin B
Konsumsi bahan-bahan berbahaya seperti rhodamin B dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati serta meningkatkan risiko kanker hati dan gagal ginjal.
2. Formalin
Sementara formalin, yang dikenal sebagai zat beracun, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari gangguan pernafasan hingga risiko kanker mulut dan tenggorokan jika digunakan dalam jangka panjang.
3. Mengandung Methanil Yellow
MY atau Methanil Yellow merupakan bahan aditif, termasuk jenis bahan yang tidak boleh tercampur dalam makanan.
Jenis pewarna sintetis ini juga bisa beracun, dinilai banyak digunakan di dalam permen, kacang-kacangan, dan manisan.
Lihat Juga :![]() |
4. Boraks
Boraks merupakan senyawa kimia yang biasa digunakan dalam produk non-pangan, seperti kertas, kayu, plastik.
Hal ini menyebabkan boraks menjadi berbahaya jika terkandung dalam makanan. Mengonsumsinya dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
Ciri-ciri makanan mengandung boraks diantaranya bertekstur sangat kenyal dan tahan beberapa hari jika disimpan dalam suhu kamar.
Lihat Juga :![]() |
Beberapa orang mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan takjil berbahaya, terutama pada malam hari atau saat sahur.
Gangguan pencernaan berupa diare yang acapkali muncul di pagi hari, nyeri ulu hati juga menjadi keluhan orang yang sedang berpuasa.
Jadi, jangan asal membeli santapan takjil. Waspadai beragam jenis takjil yang dijual pada saat Ramadhan.
(sya/chs)下一篇:Nasib Sritex di Ujung Tanduk, BEI Intensif Koordinasi dengan OJK
相关文章:
- Cara Membuat Bumbu Rendang yang Enak dan Gurih untuk Lebaran
- 珠宝设计专业留学怎么样?
- 如何做好建筑设计出国留学作品集?(英美作品集要求盘点)
- VIDEO: Pilih Buka Puasa dengan Es Cendol atau Bubur Sumsum?
- Tingkatkan Daya Saing, Kemenperin Gelar CBI untuk Industri Kreatif dan Kriya
- 绘画留学多少钱?绘画留学价格详情介绍
- 建筑专业去哪个国家留学好?各国建筑专业解析
- Cara Cek Nama Kamu Terima Saldo Dana BLT BBM 2025, Pastikan Pakai NIK KTP
- 交互设计方向定义&英国交互设计专业院校推荐
- 室内设计留学去哪个国家好?
相关推荐:
- Soal Pidato Outsourcing Presiden Prabowo, Ini Tanggapan Menaker Yassierli
- Pangkas Rantai Pasok, Zulhas: Koperasi Desa dan Kelurahan Cegah Rentenir dan Tengkulak
- Doa Khatam Quran Versi Panjang Lengkap dengan Artinya
- BEI Cabut Suspensi Tiga Saham Emiten, Salah Satunya Langsung Melejit 34%
- 硕士留学景观院校作品集要求汇总!
- 建筑学出国留学前景分析
- Ekonom Soroti Peluang di Tengah
- PDIP Kritik Anies: Gak Usah Denda, Tinggal Terjunin Anak Buah!
- Cara Membuat Milk Bun Thailand yang Lagi Viral, Cocok untuk Buka Puasa
- 意大利建筑学院排名靠前的五所院校
- AHY Ajak AS Tingkatkan Keterlibatan dalam Proyek Infrastruktur Berkelanjutan di Kawasan
- 墨尔本大学艺术专业及申请条件介绍
- BEI Cabut Suspensi Tiga Saham Emiten, Salah Satunya Langsung Melejit 34%
- Dari Bekasi ke Tokyo, UMKM Diary Unggul Lewat Strategi Digital
- Lindungi Ekosistem, Kepulauan Galapagos Naikkan HTM Buat Turis
- VIDEO: Bagaimana Jika Istri Bekerja Padahal Nafkah Suami Cukup?
- 美术生出国留学利和弊分析!
- AHY Ajak AS Tingkatkan Keterlibatan dalam Proyek Infrastruktur Berkelanjutan di Kawasan
- 'Harta Karun' Itu Tersimpan dalam Rumah Limas di Sudut Kota Palembang
- Memang Benar Ada Penyidik 'Taliban' dan Polisi 'India' di KPK?