娱乐

Sandera Hamas Disebut Alami Stockholm Syndrome, Apa Itu?

字号+ 作者:quickq官网下载 ios 来源:娱乐 2025-06-08 22:45:20 我要评论(0)

Jakarta, CNN Indonesia-- Ramai di media sosial pembahasan mengenai istilah stockholm syndromeyang di quickq加速器官方版

Jakarta,quickq加速器官方版 CNN Indonesia--

Ramai di media sosial pembahasan mengenai istilah stockholm syndromeyang dialami oleh sandera yang dibebaskan Hamasmenyusul gencatan senjata dengan Israel.

Sandera Hamas Disebut Alami Stockholm Syndrome, Apa Itu?

Diketahui pada masa gencatan senjata sejak 24 November lalu, Hamas dan Israel saling membebaskan warga yang dijadikan sandera.

Warganet menyebut sandera Hamas yang didominasi warga Israel tampak memiliki raut wajah bahagia dan sempat melambaikan tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu stockholm syndrome?

[Gambas:Twitter]

Terlepas dari foto dan video yang beredar soal kondisi sandera Hamas, apa itu stockholm syndrome?

Menukil Cleveland Clinic, Sindrom Stockholm adalah kondisi psikologis seseorang saat menjadi korban penculikan, penyekapan, dan penyanderaan.

Orang dengan stockholm syndrome membentuk hubungan psikologis dengan penculiknya dan mulai bersimpati kepada mereka.

Namun, seiring berjalannya waktu, stockholm syndrome tidak hanya terjadi pada korban penculikan. Kondisi ini juga bisa dialami oleh orang-orang yang terjebak dalam toxic relationship, seperti KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).

Dilansir dari Siloam Hospitals, pada kondisi ini korban akan mengembangkan perasaan positif terhadap pelaku penculikan sebagai bentuk coping mechanism.

Coping mechanismadalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menghadapi situasi yang sulit atau menyebabkan stres maupun trauma.

Stockholm syndrome bisa jadi muncul karena korban seperti sandera Hamas ingin meningkatkan peluang atau kesempatan untuk bertahan hidup, dan salah satu caranya adalah dengan bersimpati pada pelaku yang menculiknya.

Sindrom ini pertama kali dikenalkan oleh seorang kriminolog dan psikiater asal Swedia, Nils Bejerot pada 1973. Saat itu terjadi kasus perampokan bank di Kota Stockholm yang korbannya banyak disekap selama 6 hari.

Pada kasus ini, korban sandera penculikan justru membentuk ikatan emosional dengan pelaku.

Gejala stockholm syndrome

Orang dengan stockholm syndrome biasanya memiliki tanda-tanda sebagai berikut:

  • Perasaan positif terhadap penculik atau pelaku kekerasan
  • Simpati terhadap keyakinan dan perilaku penculiknya
  • Perasaan negatif terhadap polisi atau figur otoritas lainnya

Gejala lain yang mirip dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah:

  • Kilas balik (flashback)
  • Merasa tidak percaya, jengkel, gelisah atau cemas
  • Tidak bisa bersantai atau menikmati hal-hal yang sebelumnya Anda nikmati
  • Kesulitan berkonsentrasi

Penyebab stockholm syndrome

Ilustrasi paranoidIlustrasi. Disebut dialami sandera yang dibebaskan Hamas, ternyata tidak semua korban penyanderaan mengalami stockholm syndrome. (iStock/martin-dm)

Mengutip WebMD, tidak semua orang yang berada dalam situasi penculikan dan penyanderaan mengalami stockholm syndrome.

Meski tak jelas penyebabnya, namun sindrom ini dianggap sebagai cara bertahan hidup. Seseorang mungkin menciptakan ikatan ini sebagai cara untuk mengatasi situasi ekstrem dan menakutkan.

Beberapa hal penting tampaknya meningkatkan kemungkinan terjadinya stockholm syndrome, di antaranya:

  • Berada dalam situasi yang penuh emosi untuk waktu yang lama
  • Berada di ruang bersama dengan penyandera dengan kondisi yang buruk (misalnya tidak cukup makanan, ruang yang secara fisik tidak nyaman)
  • Ketika sandera bergantung pada penyandera untuk kebutuhan dasar
  • Ketika ancaman terhadap nyawa tidak dilakukan (misalnya eksekusi palsu)
  • Ketika para sandera belum mengalami dehumanisasi

Seseorang mungkin dianiaya dan diancam dengan kejam oleh penculik atau pelaku kekerasan, namun mereka juga bergantung pada mereka untuk bertahan hidup.

Jika pelakunya baik hati, mereka mungkin akan menganggap hal ini sebagai mekanisme bertahan hidup. Korban penyanderaan seperti sandera Hamas yang mengalami stockholm syndrome ini mungkin bersimpati terhadap mereka atas kebaikan ini.

(pua/pua)

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Link Pengumuman Kelulusan PPPK 2024, Diumumkan Mulai Hari Ini

    Link Pengumuman Kelulusan PPPK 2024, Diumumkan Mulai Hari Ini

    2025-06-08 21:43

  • 4 Oknum Polisi Disidang Etik, AKP hingga Brigadir Didemosi Terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP

    4 Oknum Polisi Disidang Etik, AKP hingga Brigadir Didemosi Terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP

    2025-06-08 21:31

  • FOTO: Kala Dior Melintasi Waktu ke Masa Lalu di Paris Fashion Week

    FOTO: Kala Dior Melintasi Waktu ke Masa Lalu di Paris Fashion Week

    2025-06-08 21:04

  • Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo

    Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo

    2025-06-08 20:02

网友点评