Pelari Meninggal Gegara Cardiac Arrest, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Seorang pelaridi Makassar Andi Pallawagau Galigo dikabarkan meninggal saat mengikuti event Half Marathon diduga akibat cardiac arrest atau henti jantung mendadak. Kenali penyebab dan beberapa tandanya pada pelari.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar Sulawesi Selatan mengungkap penyebab meninggalnya sang pelari adalah cardiac arrest atau henti jantung mendadak.
"Info awal dari Dinas Kesehatan bahwa almarhum mengalami cardiac arrest. Dugaan awal cardiac arrest," ungkap Kepala Dispora Makassar Andi Engka B Djemma kepada detikSulsel, Minggu (2/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu cardiac arrest?
![]() |
Sebelum mengetahui penyebab dan gejalanya, ketahui terlebih dahulu apa itu cardiac arrest pada pelari.
Mengutip Mayo Clinic, sudden cardiac arrestatau henti jantung mendadak adalah hilangnya seluruh aktivitas jantung secara tiba-tiba karena irama jantung yang tidak teratur.
Kondisi ini juga membuat pernapasan terhenti dan seseorang jadi tak sadarkan diri. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.
Saat terjadi cardiac arrest, seseorang harus menerima pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (CPR) dan dibantu dengan alat yang disebut defibrilator eksternal otomatis (AED).
Lihat Juga :![]() |
Meski sama-sama bisa menyebabkan kematian mendadak, cardiac arrest berbeda dengan serangan jantung atau heart attact.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke suatu bagian jantung tersumbat. Sementara cardiac arrest bukan disebabkan oleh penyumbatan.
Penyebab dan gejala cardiac arrest
![]() |
Untuk mencegah kondisi seperti yang terjadi pada pelari Makassar, kenali penyebab dan gejala cardiac arrest.
Melansir Cleveland Clinic, secara umum orang yang mengalami cardiac arrest akan merasakan organ ini tiba-tiba berhenti berdetak, kesadaran menurun, dan napas berhenti.
Kondisi ini disebabkan gangguan pada kelistrikan jantung, yang dapat dipicu oleh:
- Gangguan irama jantung atau aritmia. Aritmia paling umum yang bisa mengancam nyawa adalah fibrilasi ventrikel.
- Penyakit arteri koroner
- Kondisi jantung bawaan
- Perubahan struktur jantung
- Aktivitas fisik ekstrem
- Kehilangan darah dalam jumlah besar
- Cedera parah
Lihat Juga :![]() |
Sementara gejala cardiac arrest yang juga bisa terjadi pada pelari di antaranya:
- Hilangnya kesadaran (pingsan)
- Palpitasi jantung
- Pusing
- Sakit kepala ringan
- Kelemahan
- Serangan jantung mendadak terjadi tanpa gejala sebelumnya
Sebelum pingsan, seseorang yang mengalami cardiac arrest, tak terkecuali pada pelari, juga akan mengalami tanda-tanda:
- Nyeri dada
- Mual dan muntah
- Sesak napas
(责任编辑:探索)
- VIDEO: Bagaimana Jika Tak Sengaja Mimpi Basah saat Berpuasa?
- Makan Lebih Banyak Telur Bikin Otak Wanita Tetap 'Encer', Studi Ungkap
- Catut Nama Restoran Besar, Korban Penipuan Waralaba Tedy Agustiansjah Lapor ke Polres Gianyar Bali
- Menkes Tegaskan Uji Klinis Vaksin TBC Bukan Jadikan Warga Indonesia Kelinci Percobaan
- Polri Kembali Tahan Bos KSP Indosurya Henry Surya Terkait Kasus Pencucian Uang
- Prabowo Tegaskan Pemerintahannya Tak Anti Kritik
- Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal
- Blok Migas Terlantar di Natuna Bisa Hasilkan 7.000 Barel per Hari
- SETROOM: Berdebar
- Kamu Ingin Kuliah Jurusan Teknik? Kampus Ini Buka Prodi Baru, Teknik Kimia dan Teknik Mesin
- Kemendiktisaintek dan Kemenkes Bentuk Komite Cegah Kekerasan PPDS, Ini 6 Tugasnya
- IPTEK Jadi Fondasi Pembangunan dan Kebijakan Industri, Termasuk pada Produk Tembakau Alternatif
- FOTO: Menyusuri Pusat Hiburan Malam Bangkok Lokasi Tawuran Transgender
- BI Dukung Jakarta Jadi Kota Global
- Bersembunyi dari Riuh Senopati, Nikmati Sajian Jepang Modern
- Puan Minta Penjelasan Soal Pengaman TNI Jaga Kejaksaan: Biar Tidak Timbulkan Fitnah
- Wamen ESDM Yakini Produksi Perdana Lapangan Migas di Natuna Bisa Perkuat Ketahanan Energi Nasional
- Jangan Asal Pamer Boarding Pass Pesawat, Ada 5 Bahaya yang Mengintai
- 7 Minuman Pereda Sakit Tenggorokan: Enak dan Menenangkan
- Resep Panjang Umur dan Bahagia, Hindari 8 Makanan Ini di Usia 50 Tahun