Industri Reasuransi Terkoreksi Awal Tahun, Indonesia Re Nilai Masih Dalam Fase Transisi

热点 2025-06-15 05:03:47 55
Warta Ekonomi,quickq苹果版官网 Jakarta -

Industri reasuransi nasional mengawali tahun 2025 dengan tekanan signifikan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ekuitas industri reasuransi mengalami koreksi sebesar 15,5% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp7,13 triliun pada periode Januari–Februari 2025. Di saat yang sama, hasil investasi tercatat turun drastis sebesar 31% YoY menjadi Rp152,55 miliar.

Kondisi tersebut juga dialami oleh PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re. Dalam laporan keuangan sementara (unaudited) per Februari 2025, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp2,5 triliun atau menurun 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun hasil investasinya turun tajam sebesar 55,7% menjadi Rp35,52 miliar. Hingga April 2025, ekuitas Indonesia Re terkoreksi 4% YoY menjadi Rp2,65 triliun, sedangkan hasil investasi terkontraksi 41,5% menjadi Rp102,46 miliar.

Industri Reasuransi Terkoreksi Awal Tahun, Indonesia Re Nilai Masih Dalam Fase Transisi

Industri Reasuransi Terkoreksi Awal Tahun, Indonesia Re Nilai Masih Dalam Fase Transisi

Meski begitu, manajemen Indonesia Re menilai bahwa tekanan yang terjadi masih dalam tahap yang wajar dan bersifat transisional. Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, menjelaskan bahwa penurunan sejumlah parameter keuangan saat ini merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait.

Industri Reasuransi Terkoreksi Awal Tahun, Indonesia Re Nilai Masih Dalam Fase Transisi

Baca Juga: Industri Asuransi Lirik Kolaborasi Dewan Medis untuk Efisiensi Klaim

Industri Reasuransi Terkoreksi Awal Tahun, Indonesia Re Nilai Masih Dalam Fase Transisi

"Ini adalah fenomena yang banyak dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, karakteristik risiko yang ditanggung masing-masing perusahaan, serta implementasi IFRS 17. Semuanya saling berkorelasi menyebabkan penurunan tersebut," ungkap Delil di Jakarta.

Delil menegaskan bahwa koreksi ini tidak mencerminkan penurunan fundamental industri secara struktural. “Saya tidak melihat ini sebagai sesuatu yang terlalu mengkhawatirkan. Ini lebih ke arah transisi. Industri sedang menyesuaikan diri dengan regulasi dan dinamika pasar yang baru,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, yang menilai bahwa menilai kinerja keuangan di awal tahun belum memberikan gambaran menyeluruh.

"Kalau bicara hasil investasi, itu yang diakui kapan sesuai aturan? 31 Desember. Jadi angka sekarang itu belum menunjukkan apa-apa. Ini masih perjalanan," ujar Benny.

Baca Juga: Skema Co-payment, Cara OJK Tanggulangi Fraud di Sektor Asuransi Kesehatan

Menurut Benny, dalam industri seperti reasuransi, pencatatan hasil keuangan bersifat akrual dan baru benar-benar mencerminkan performa di akhir periode. Karena itu, tekanan yang tampak pada triwulan pertama belum bisa disimpulkan sebagai tren tahunan.

Indonesia Re tetap menjaga pandangan positif terhadap prospek sektor ini, terutama dengan berbagai inisiatif yang sedang dikembangkan untuk memperkuat kapasitas dan ketahanan industri di tengah risiko yang kian kompleks. Salah satunya adalah keterlibatan perusahaan dalam berbagai program konsorsium dan inisiatif kolaboratif untuk memperluas cakupan dan daya tahan reasuransi nasional.

Dengan pendekatan kehati-hatian dan strategi penyesuaian secara bertahap, Indonesia Re berharap industri dapat menavigasi tahun 2025 dengan lebih stabil. Koreksi sementara ini dinilai sebagai bagian dari proses adaptasi industri menuju praktik yang lebih transparan dan berkelanjutan, khususnya pasca implementasi IFRS 17 dan dinamika risiko global yang terus berubah.

本文地址:http://fdof.google-quickq.com/html/27b499614.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Di Luar Dugaan, Suara Prabowo

视觉传达设计哪个国家最好?

Menhub Ingatkan Maskapai Tidak Naikkan Harga Tiket Sewenang

Viral Wisatawan Batal ke Pantai Bira Sulsel Gara

Prudential Indonesia Gelar Prudential Blood Drive 2025, Peringati Hari Donor Sedunia

Kelalaian Anak Karo Ops Polda NTB yang Tewaskan Pemotor Dicari Polisi

德雷塞尔大学排名情况及申请条件

KPK Kembali Panggil Dito Mahendra, Kasus 15 Senpi Telah Menunggu

友情链接