Pemerintah Revisi Target Penurunan Stunting di Indonesia Semula 14 Persen Jadi 20 Persen
JAKARTA,quickq官网下载地址苹果 DISWAY.ID--Pemerintah merevisi target penurunan stunting pada 2024 yang semula di bawah angka 14 persen maka kini menjadi di bawah 20 persen sesuai standar Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurutnya, target 14 persen tersebut sangat ambisius.
BACA JUGA:Ini Daftar Zat Gizi Mikro yang Wajib Dikonsumsi Bumil dan Anak Guna Cegah Stunting
BACA JUGA:Efektif untuk Mencegah Stunting, BKKBN: Ikan Lele Lebih Baik Gizinya Dibandingkan Daging Sapi
"Kemarin target itu kita maksimalkan ya, karena melihat capaiannya pada akhir-akhir itu cukup bagus. Tetapi kan Bapak Presiden juga sudah menyampaikan bahwa 14 persen itu memang sangat ambisius. Karena itu ya nanti akan kita lihat tahun 2024 seperti apa," kata Menko PMK Muhadjir Effendy saat ditemui usai perayaan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 29 Juni 2024.
Namun demikian, Muhadjir mengatakan bahwa pihaknya tetap menargetkan stunting di bawah 20 persen pada 2024 sampai 2025.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting nasional pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen. Untuk mencapai target 14 persen, maka pemerintah menargetkan dapat menurunkan prevalensi stunting 3,8 persen per tahunnya hingga 2024.
BACA JUGA:Dapat Penghargaan Penurunan Stunting dari PBB, Walikota Semarang Beberkan Kiat-kiat Suksesnya
BACA JUGA:Cegah Stunting dengan Gizi Seimbang, ASI, dan Tablet Tambah Darah
Namun berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen. Hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 21,6 persen.
"Tapi paling tidak, mudah-mudahan tahun 2024 kita sudah berada di bawah 20 persen sesuai dengan ketentuan di dalam SDGs. Jadi kita menargetkan tahun 2025, stunting kita sudah di bawah 20 persen," kata Muhadjir.
Muhadjir menuturkan, hingga saat ini pencatatan pada para balita tersebut sudah di angka 92,29 persen.
"Hingga kini, pemerintah masih berupaya mempercepat penghitungan, di mana hingga kini sudah 92,29 persen data balita yang masuk dan sudah ditimbang. Dan sudah diketahui statusnya termasuk yang stunting ya," ungkapnya.
(责任编辑:知识)
- Kejagung Usut Dugaan Korupsi Proyek Jalur KA Besitang
- Wanita Iseng ke Kasino Las Vegas Saat Liburan, Menang Jackpot Rp188 M
- Jokowi Akan Berkantor di IKN Selama 3 Hari Mulai Besok
- Buron 17 Tahun, Ini Jejak Kasus Maria si Pembobol BNI
- Demi Satu Putaran, TKN Prabowo
- 3 Cara Memanaskan Kentang Goreng, Jangan Pakai Minyak
- Kenali 4 Jenis Bullying Ini, Jangan Sampai Ada Korban Lagi
- Mengintip Rumah Mewah Firli Bahuri di Bekasi
- Polisi Ungkap Pelaku Penculikan Anak yang Minta Tebusan Rp1,8 Miliar
- Jokowi Fokus Kedaulatan Pangan dan Energi Jelang 89 Hari Pemerintahannya Berakhir
- Broker Octa Imbau Trader Waspada Terhadap Saran Berbahaya
- Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Bisa Merusak Hati dan Ginjal
- Turis Australia Kena DBD, Dinkes Sarankan Vaksinasi Sebelum ke Bali
- Mengintip Rumah Mewah Firli Bahuri di Bekasi
- 7 Kebiasaan yang Bikin Susah Hamil, Salah Satunya Malas Gerak
- Kenali 4 Jenis Bullying Ini, Jangan Sampai Ada Korban Lagi
- Sehabis Libur Lebaran, 175 Pemudik Dikirim ke Wisma Atlet
- Pemerintah Resmi Terbitkan PP Kesehatan, Apa Saja yang Diatur?
- Selain Pasal Narkotika, Bandar Narkoba Akan Dimiskinkan, Polisi Tambah Jeratan Pasal TPPU
- Turki Denda Penumpang yang Buru