OJK Wajibkan Fintech P2P Lending Penuhi Modal Minimum Rp12,5 Miliar pada Juli 2025
Terhitung mulai 4 Juli 2025 mendatang, Otoritas Jasa Keuanga (OJK) mewajibkan seluruh penyelenggara fintech Peer-to-Peer (P2P) lending untuk memenuhi ketentuan ekuitas minimum Rp12,5 miliar.
Kebijakan tersebut merupakan penyesuaian modal minimum bagi penyelenggara layanan pendanaan berbasis teknologi informasi (LPBBTI), yang juga dikenal sebagai platform pinjaman daring (pindar) atau pinjaman online (pinjol).
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan bahwa terdapat 15 dari 96 Penyelenggara LPBBTI/Pindar yang belum memenuhi kewajiban ekuitas minimum Rp7,5 miliar.
Baca Juga: OJK Klaim SEOJK Asuransi Kesehatan untuk Lindungi Konsumen, ini Pokok-pokok Isinya
"Dari 15 Penyelenggara Pindar tersebut, 4 Penyelenggara sedang dalam proses analisis atas permohonan peningkatan modal disetor," kata Agusman dalam jawaban tertulis, dikutip Jumat (6/6/2025).
Sementara itu, Agusman mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada Penyelenggara Pindar yang mengajukan pengembalian izin usaha karena tidak memenuhi ketentuan ekuitas minimum maupun mengajukan izin untuk merger atau akuisisi.
Selain itu, dalam rangka mendorong pemenuhan ekuitas minimum sebesar Rp 12,5 miliar, OJK telah melakukan beberapa supervisiory action atau langkah pengawasan dengan menyampaikan surat kepada seluruh Penyelenggara Pindar untuk dapat memenuhi dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna memenuhi ekuitas minimum sebesar Rp12,5 miliar sebelum tanggal 4 Juli 2025.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan bagi Perempuan, FJPI Sumut dan OJK Sumut Berkolaborasi
OJK turut meminta action plan dan timeline pemenuhan ekuitas minimum bagi Penyelenggara Pindar yang ekuitasnya masih di bawah Rp12,5 miliar serta melakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan action plan.
"Upaya pemenuhan kewajiban ekuitas minimum dimaksud berupa injeksi modal dari pemegang saham, maupun dari strategic investor lokal/asing yang kredibel," imbuhnya.
(责任编辑:探索)
- Niat, Doa, dan Tata Cara Mandi Junub sebelum Puasa Ramadhan
- Makanan yang Harus Dihindari Saat Makan Malam, Awas Bikin Begah
- Penyerangan Ciracas, Kalau Pelaku Dilindungi Sama Saja Merusak
- Sebelum Polisikan DJ Verny, Denny Sumargo Peringatkan Ini
- 30 Merk Kurma Israel yang Diharamkan MUI, Cek Dulu Sebelum Beli
- Tingkatkan Konektivitas Broadband, Centratama Group Jalan Bareng Link Net
- Respons Wamenpar soal Rencana Penutupan Plengkung Gading Jogja
- OJK Buka Suara Soal IPO Klub Sepak Bola Persib, Begini Katanya!
- Beda Dari yang Lain, Satu Hakim MK Sampaikan Dissenting Opinion
- IHSG Senin Mendung Seharian, Saham
- Kamaruddin Simanjuntak Penuhi Panggilan Bareskrim sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
- Yayasan Kemala Bhayangkari Gelar Tour Of Kemala Banyuwangi 2023
- Tingkatkan Kualitas Video TikTok dengan Maksimalkan Fitur Filmora
- Nasib Sritex di Ujung Tanduk, OJK Sebut Delisting Tak Terhindarkan
- FOTO: Terpesona Taman Tulip Terbesar di Dunia, Ada Tulip King Charles
- Menteri PKP Desak Bank Jabar Salurkan Lebih Banyak Rumah Subsidi
- Sri Mulyani: Gaji Ke
- Gegara Terlantar dan Tidak Dikasih Makan, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Gugat Menag Rp 1,1 Miliar
- Penyebab Sariawan Saat Berpuasa, Bisa Jadi Gara
- 美行思远武汉校区启幕,不定期更新……