Turis Tertusuk Ikan Todak di Mentawai Dikenal sebagai Pro Snowboarder
Seorang turis wanita asal Italia meninggal dunia setelah dadanya tertusuk ikan todak (swordfish) saat berselancar di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Adalah wanita bernama Giulia Manfrini (36) yang tewas karena tertusuk ikan todak. Moncong ikan todak sendiri dikenal tajam. Menurut pemeriksaan tim medis di Puskesmas Pei Pei, dada sebelah kiri atas tubuh Manfrini mengalami luka tusuk dengan kedalaman sekitar lima sentimeter.
"Sayangnya, meski dengan usaha keras dari mitranya, staf resor setempat, dan dokter, Giulia tidak dapat diselamatkan," kata James Colston, mitra bisnisnya, dalam sebuah pernyataan di akun Instagramnya, seperti dilansir CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfrini sendiri sebenarnya tengah menggeluti hobinya berselancar. Dia lebih dikenal sebagai mantan snowboarder atau atlet papan seluncur salju profesional.
Menurut situs web AWAVE Travel, Manfrini adalah mantan pemain papan seluncur salju profesional yang memiliki hasrat untuk berselancar, yang membawanya ke seluruh dunia untuk mengejar ombak.
Bersama-sama James Colston dan Manfrini mendirikan perusahaan perjalanan AWAVE Travel, yang menyelenggarakan perjalanan ke destinasi selancar populer, termasuk Kepulauan Mentawai.
Sementara itu, ikan jarum dan ikan todak dikenal memiliki paruh yang panjang dan tajam serta dapat melompat keluar dari air. Meskipun ciri fisik mereka dapat berbahaya bagi manusia, kematian sangat jarang terjadi.
Usai tewas, jenazah Manfrini kemudian dibawa ke Padang, sebelum diterbangkan ke negara asalnya, Italia. Manfrini sendiri adalah wanita yang tumbuh di Venaria Reale, Italia, sebuah komunitas di luar Kota Turin, Italia.
Kematian tragis Manfrini di Kepulauan Mentawai turut membuat wali kota Venaria Reale, Fabio Giulivi, angkat bicara. Warga kota Venaria Reale ikut terkejut dengan kematian mendadak wanita itu.
"Seluruh komunitas Venarian berkumpul di sekitar keluarga Giulia Manfrini. Berita kematiannya membuat kami terkejut dan merasa tidak berdaya menghadapi tragedi yang merenggut nyawanya begitu cepat," ujar Fabio Giulivi, seperti dilansir Fox News.
(wiw)(责任编辑:热点)
- PLTA Batoq Kelo 300 MW Resmi Dimulai, Target Operasi 2031
- Yogyakarta Punya Prevalensi Skizofrenia Tertinggi di Indonesia
- Jumlah Kunjungan Turis Asing ke RI Masih di Bawah Sebelum Pandemi
- Banyak Kontraktor Nakal, Ahok Sengaja Hentikan Renovasi Sekolah
- FOTO: Piknik Bebas Plastik di Akhir Pekan
- Hindari, 7 Hal Sepele Ini yang Bisa Rusak Mood Bercinta
- Daftar 10 Kota Paling Berbahaya di Dunia untuk Turis
- Kota Wisata Ini Disambar Petir 58 Ribu Kali, Turis Kalang Kabut
- VIDEO: Menjajal Kapal Lego dari Atas Sungai Seine
- Denda Hasil Putusan Perkara KPPU per 5 Desember 2023 Capai Rp58,007 M
- FOTO: 'Kampung' Terapung Pertama Dunia untuk Atlet Olimpiade
- FOTO: Semarak Geliat Tenun Ikat ala Kediri
- KPU Siapkan Rapat Pleno Terbuka Untuk Tetapkan Hasil Pemilu 2024
- Staf Sekjen PDIP Bantah Kenal Harun Masiku
- Jangan Konsumsi 3 Makanan Ini Bersamaan dengan Singkong Rebus
- Makeup Tebal di Foto Paspor, Wanita Dicurigai Beda Orang di Bandara
- Emiten Tambang Low Tuck Kwong (MYOH) Sehari Dividen USD8 Juta, Telisik Jadwalnya!
- Sandiaga: Kegiatan PKL Harus Didukung Penuh
- Respon Menaker Soal Korban Judi Online Masuk Penerima Bansos
- Riset Ungkap Orang Indonesia Bangun Tidur Paling Pagi di Asia