Telkom Siapkan Capex Rp40 Triliun untuk 2025, Fokus Infrastruktur Digital dan Data Center
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp40 triliun pada tahun 2025. Dana jumbo ini akan difokuskan untuk memperkuat infrastruktur digital nasional dan memperluas kapasitas pusat data (data center) sebagai bagian dari strategi transformasi menuju perusahaan digital telco.
Direktur Wholesale dan International Business Telkom, Honesti Basyir, menjelaskan bahwa sekitar 70% dari total capex akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur inti, termasuk jaringan fiber optik, data center, serta penguatan anak usaha strategis seperti Telkomsel dan NeutraDC.
“Investasi capex ini akan mempercepat ekspansi infrastruktur konektivitas dan layanan digital, sejalan dengan kebutuhan pasar dan visi jangka panjang Telkom sebagai digital ecosystem enabler,” ujar Honesti, Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: GOTO dan Startup Digital Masuk Radar Evaluasi Telkom, Bakal Dilepas?
Pendanaan capex Telkom akan bersumber dari arus kas internal dan, jika dibutuhkan, pinjaman jangka panjang. Perusahaan menegaskan bahwa arah penggunaan belanja modal tahun ini akan lebih terukur dan efisien untuk memastikan percepatan transformasi digital nasional berjalan optimal.
Dalam paparan publik setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024, Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaludin, menegaskan pentingnya efisiensi dalam penggunaan capex.
“Kami ingin struktur capex kami mendukung value creation, baik dari aset yang sudah ada maupun pengembangan aset baru,” ujarnya.
Baca Juga: Tok! Telkom Umumkan Dividen Jumbo Rp21 Triliun
Telkom saat ini mencatat porsi capex terhadap pendapatan perusahaan berada pada kisaran 20–25%, dan menargetkan penurunan bertahap hingga 2028. Langkah ini dilakukan agar setiap rupiah investasi menghasilkan imbal hasil optimal dan berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
Capex akan diarahkan untuk beberapa sektor utama, yakni modernisasi jaringan telekomunikasi seperti backbone dan fiber optik, perluasan jaringan nasional, pengembangan pusat data, serta investasi pada portofolio digital seperti aplikasi dan layanan teknologi. Termasuk pula kemitraan dengan startup untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif.
“Kami ingin memastikan capex ini tepat sasaran, sekaligus memperkuat fundamental perusahaan,” imbuh Awaludin.
(责任编辑:探索)
- Respons BKKBN Terkait Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak Sekolah
- 动画专业读研出国可以选择哪些院校?
- Selama Juni
- Selama Juni
- Jokowi Kenakan Baju Adat Banjar, Bermakna Kekuasaan hingga Kebaikan
- Jual Rendang Babi, Pemilik Babiambo Beberkan Alasan Pemberian Nama Bernuansa Padang
- Daftar Potongan Vonis 4 Terdakwa Pembunuhan Brigadir J
- Tak Dengar Peringatan Warga, Lansia Tewas Tertabrak Kereta di Pondok Kopi, Tubuh Terbelah 5 Bagian
- Ragam Metode Bedah dan Rekonstruksi Canggih Atasi Kanker Payudara
- Info Loker PT Tirta Utama Abadi, Yuk Lulusan SMA/SMK Silakan Melamar
- 艺术生出国作品集要求详细解析
- Dubes RI untuk Swiss Benarkan Jasad Eril Telah Ditemukan di Bendungan Engehalde
- Pejabat Thailand Sindir Korea Selatan Tak Punya Daya Tarik Wisata
- Rogoh Rp10 Miliar Demi Bisa Pulang, Djoko Tjandra: Uang Saya Kan Banyak
- Kapan Gempa Megathrust Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG
- Politikus PDIP Kembali Dorong Interpelasi Anies Soal Formula E Jakarta
- Calon Haji Asal Pasar Minggu Meninggal Dunia Tak Lama Setelah Mendarat di Bandara Madinah
- Pimpinan Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka, Polisi: Kegiatan Khilafah Melawan Hukum
- Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu
- Selama Juni